Serial Catatan KCB (Ketika Cinta Berpaling...) Bagian 1

Serial catatan KCB (Ketika Cinta Berpaling...) Edisi BAQI
Bagian I

Tertulis dalam sejarah dalam hidupku,
Bandung, senin 15 mei 2009 tepatnya pukul 19.30 BBWI.
Tiada yang lebih bermakna dalam hidup, ketika rasa kebersamaan selalu menjadi hal yang sangat berharga sekali dalam hidupku. Dulu ketika waktu kecil masih duduk dibangku SD, karena aku suka dengan yang namanya kekompakan plus FRIENDSHIP aku rela bolos sekolah hanya untuk bermain bola di sawah ujan-ujanan. Atau bermain arung jeram di sungai terdekat , sebagai pelampungnya menebang pohon pisang punya orang sambil sembunyi-sembunyi, semua itu kulakukan asal dengan paham persahabatan dan Indahnya kebersamaan( ga boleh di tiru ya).

Kisah pun berlanjut...
Setelah rekreasi dengan para sahabat BAQI ke tangkuban perahu, kami para Ikhwaners BAQI berencana untuk pergi nonton. Ya itulah agenda anak muda, klo kata bang Rhoma namanya “Darah Muda...darahnya para Remaja”.
Bisa dibilang Agenda tiap malam anak muda itu, klo ga begadang main gitar ya pergi ke tempat Ajep-Ajep (sambil menggelengkan kepala ke kanan dan kekiri ), tapi maaf aja itu bukan karakter kita. Menurut orang gaul yang mengagungkan “malam minggu”, kita-kita ini biasa di sebut KEJORA (Kelompok Jomblo Ceria), pi klo boleh saya nambahin kita ini bisa disebut IJO LUMUT SALMAN (Ikatan Jomblo lucu-imut yang Saleh dan ber-Iman)halaaaah mencoba menghibur diri dari dunia pergaulan.....

Kali ini, kita (karena ber-4: kakang prabu, kg ahmad, diki, jalal) mau nonton KCB (ketika Cinta Bertasbih) karya A Abik..sempat juga saya Plesetin menjadi Ketika Cinta Bersambung. Karena kata temanku “..ni film nanti bersambung dan kurang seru”. Katanya juga ni Film ‘Ruh’nya lebih dapet daripada AAC.‘Ruh’? emangnya kita mau nonton film TALI POCONG II, pke nama Ruh segala. Maksud ‘Ruh’ disini Ruhiyah loh. Daripada selalu memendam “kata orang-kata orang ” trus ga jadi nonontonnya lebih baik kita buktikan aja kebenarannya langsung di TKP (Tempat Keluarnya Pilm..he33x).

Dengan berkendaraan 2 motor dan 8 kaki, kita punya rencana nge-tem dulu di ITC sampai Isya. Karena jadwal pemutaran Film sekitar pkl.19.30. Tanpa di duga tanpa di nyana, ternyata shalat Isya selesai pkl 19.25 dengan perasaan panik, gelisah plus deg-degan (kayak adegan di “katakan Cinta”). Kami langsung cabut, dengan komposisi jalal dengan diki naik motor Honda menempati Pole Position, dan posisi kedua ada kg ahmad&Agus dengan Vespa.
Dengan bermodal pengalaman sebagai RACING MUDIK, setiap mobil selalu di OVER Left. Kebut mengebutpun tak terelakkan dengan mengejar sang waktu agar bisa menarik pemutaran film.

Belok kanan belok kiri, serong kanan serong kiri akhirnya nyampe juga di basement CIWALK untuk parkir motor. Jurus“Seribulangkah”pun dkeluarkan untuk memakan habis tangga-tangga yang berjalan,
Dan Akhirnya nyampe juga, lumayan ketinggalan Cuma 5 menit-an di depan LAYAR TANCAP dengan Posisi agak dibelakang. Sebelum duduk baca basmalah, trus tengok kanan-kiri klo udah OKE baru duduk. “Tak Ada Rotan Rantingpun jadi”, “tak ada PopCorn Emping melinjopun tak apalah... dikeluarkan sebagai teman NOBAR.

Saat nonton banyak sekali orang yang tidak setuju (ah..manipulasi perasan cm kita ber-4 aja yang bilang) dengan karakter annah, karena didalam novel digambarkan bahwa annah dari segi fisik hampir mendekati perfect person khususnya dari segi Face. Ada yang bilang yang pantas jadi Annah adalah tokoh Cut Mala, bahkan ada yang bilang isterinya ustd Mujab juga boleh. Begitulah orang klo menilai dari satu sudut,yang inilah yang itulah dan akhirnya ga jadi beli (ga nyambung). Makanya sahabat klo menilai seseorang harus polygonal(Math type banget) harus dari berbagai sudut dan berbagai bidang (asal jangan bidang Miring aja), biar kita selalu terhindar dari yang namanya Su’udzan.oke.....he3:(

By the way, any way, Bus Way dan ngomong-ngomong tentang urusan Face dan karakter annah, ku teringat salah satu Produk pembersih wajah (ga usah di sebut produknya, ntar di bilang lagi PROMO), dan di yakinkan kembali saat jalan menuju ciwalk ku lihat papan iklannya yang bertuliskan...
"wajahmu mengalihkan Duniaku ".
Menurutku sebagai manusia, kalimat tersebut mempunyai arti yang sangat dalam sekali dan menghujam tajam ke jantung.
Hingga saat setelah membaca kalimat itu,pikiranku tertuju pd salah satu manusia dan bayangnyapun mulai perlahan muncul tanpa sadar mulut inipun berucap...

"Aduh..baru ingat!!! ga bawa uang gimana neh nanti bayar ticket masuk..bis GASWAT!!!"

Terbersit istighfar dalam ketidak sadaran, Ya Rabb Ampunilah hamba yang dhaif ini.

Jika kalimat iklan itu di untai oleh anak muda bisa jadi puisinya seperti ini

Bila dibandingkan dengan panas matahari, senyummu lebih membuat panas hati yang memandangmu.
Jka dibandingkan Pelangi, Rona Wajahmu lebih bermakna dibanding untaian warna-warna yang kaku.
Saat sore hari, kuyakin wajahmu bisa membuat senjaku menjai biru
Dan saat gelap malam datang
ketika hening tiada hujan...wajahmu hadir mengalahkan tirai sunyiku.
Perlahan engkau buat frame-frame yang tak bermakna dalam imajinasiku.
Kemanakah akan engkau bawa jiwa yang sedang meragu ini.
Puing-puing harapan kau sebar dalam rana gempitanya dunia yang baru..
Akhirnya
Dengan perlahan, Wajahmu mengalihkan Duniaku
...

Itu puisi menurut anak muda loh..nah bagaimana klo menurut kita,
Yang katanya cinta kita Insya Allah murni dari Rabb pemilik cinta alam semesta.
Ayo kita jangan kalah dengan berbagai ilusi-ilusi setan yang senantiasa menggoda iman kita.
Atau semudah itukah hati kita berpaling dari Wajah-Nya?
Atas dasar itukah cinta kita bersemi dihati seseorang?

...To be continued (biar kaya di KCB aja he3)

Sang Hening
Prabu Gusla Surya

Comments :

11 comments to “Serial Catatan KCB (Ketika Cinta Berpaling...) Bagian 1”

d_kh mengatakan... on 

Assalamualaikum

BAQI ok dech....

Anonim mengatakan... on 

alahhhhh...
enak ya....ujan-ujan pada nonton....waktu itu...ada salah satu orang (di antara yang nonton itu) yang berpendapat.... katanya "sedih juga filmnya"...saya curiga,,,, yang ber 4 itu pada termehek-mehek pas keluar dari bioskop...betul ga??? (kyanya betul deh)
gimana si...rasanya nonton di nioskop...???? udah 20 tahun hidup di dunia fana ini dan hampir 3 tahun kuliah di UPI....belum pernah mencium bau bioskop (lebayyyyy)

Anonim mengatakan... on 

wa...h Subhanalaah...K'Agus TOP BGT..

ohim mengatakan... on 

Ikutan komen ya Kang Agus....Baru saya..baca....

Lucu juga ceritanya.....hiiiiksssss

gusla_surya mengatakan... on 

wah ohim..sebagai admin masa baru baca.
ga disensor dulu ya...
tunggu cerita selanjutnya yang lebih garing dari ini.

al-azmi mengatakan... on 

Wahh.. sepertinya prabu kita ada bakat jadi penulis neh!!!
tp..ntar..ntar..kok ceritanya dari KCB langsung berpuisi puisi ria neh!! curiga, he... piisSS
oya BTW BW, perasaan bukan annah deh tapi anna ga pake h, beliau kan bukan dari orang sunda,he..

goes mengatakan... on 

Wah..t'azmi ga pernah baca novel neh..he3 piss lagi (cnta damai).
di novel ayat2 cinta aja ada puisinya..namanya juga karya plus kreatisfitas Sastra, nanti klo gda puisi tulisan itu lebih garing.yang penting puisinya ga neko2 plus gda pihak yang dirugikan.OK!
trus tu puisi juga bukan buatan ane..

trus apa hubungan 'h' dengan orang sunda?
urang sunda ayo protes dunk k t'azmi tuh..
klo perlu di demo.heu99999

Anonim mengatakan... on 

wah ane ktinggaln informasi nih.. he
cie anak BAQI kenal jg yang namanya Bioskop He...
heureuy...

Anonim mengatakan... on 

keren ceritanya.....
meni ga ngajak2ngajak nonton dibioskop teh....

kayanya klo nonton semua personil bagi rame deh.....

gusla mengatakan... on 

BAQI juga manusia,presiden kita juga kenal bioskop.
heu3

Anonim mengatakan... on 

iya...aduh maaf untuk semua yang ga di Ajak...baru kepikiran, ntar klo anak2 BAQI pergi kesana, skalian kita buka ja STAND Belajar Qur'an pasti laku.. jarang-jarang d Ciwalk da seperti itu.setuju!!??

Posting Komentar