PENGORBANAN BAQI ITU...

Perjuangan adalah sebuah usaha untuk melakukan sesuatu yang terus menerus tanpa adanya perasaan menyerah, ya namanya juga perjuangan. Perjuangan juga memerlukan pengorbanan perasaan, materi, fisik, tenaga dan juga fikiran, karena perjuangan itu adalah bertahan untuk istikomah dengan segala masalah dan problem yang ada. Banyak perjuangan yang di perlukan dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari kita tidur sampai kepada kita akan tidur kembali. Tentunya hanya orang yang terpilihlah yang mampu bertahan dalam berjuang di jalan hidup kebaikan ini. Berkah dari perjuangan itu adalah kebahagiaan, keceriaan dan juga ke indahan.
Berjuang dan perjuangan sama-sama memiliki kesamaan yaitu memerlukan pengorbanan, meskipun pada hakikatnya memiliki arti yang berbeda antara berjuang dan perjuangan. Nah, apa perjuangan yang anda telah lakukan???? 
Lain hal nya dengan BAQI yang berjuang dalam memberantas buta huruf Al-Qur'an yang tentunya tidak semudah mebalikan tangan telapak kita,,maksudnya telapak tangan kita, dan tak segampang yang temen-temen bayangkan. Adalah Manusia yang mempunyai banyak kekurangan dan kepribadian yang berbeda-beda, Ada yang baik, dan tidak sedikit yang kurang/belum baik dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang di nasihati menerima dan ada juga yang menganggap jelek nasihat itu. Pun demikian yang dirasakan di perjuangan ini yang pada hakikatnya berjuang untuk kebaikan demi sejuknya kampus UPI dengan lantunan asma ALLOH.
coba sahabat lihat gambar di bawah ini:
 gambar kampung Qur'an BAQI UPI 2012

gambar orang sedang bersantai

kedua gambar diatas bisa kita lihat kondisi dan perjuanganya masing-masing. Pada gambar yang paling atas terlihat bagaimana orang-orang berbaju merah belang hitam berbagi dengan anak-anak di sebuah desa terpencil di kabupaten Bandung, yaah berbagi ilmu, dan berbagi pengalamannya yang didapatkan di kota Bandung. Sedangkan gambar yang di bawahnya terlihat seorang ikhwan yang sedang duduk santai dengan orang tua di sebuah ruang tamu.

Satu gambar diatas sedikit menggambarkan bagaimana perjuangan BAQI yang memang harus iklas dan juga sadar akan kondisi dilingkungan sekitar nya sebagaimana terlihat pada gambar satu, BAQI itu tidak sesantai apa yang sedang ikhwan itu lakukan, yaah duduk santai dan manis seperti di gambar yang dibawahnya. Mampu mengarungi bahtera perjuangan di sebuah kampung kecil yang terpencil merupakan sebuah catatan perjuangan yang luar biasa yang hal tersebut tidak hanya di kota saja berjuangnya itu, akan tetapi harus menyeluruh ke pelosok desa. Gambar paling atas juga menggambarkan bahwa BAQI itu iklas mengabdi keseluruh penjuru tanpa mengenal batas kampus, karena perjuangan ini adalah cobaan. Cobaan untuk menjadi lebih baik lagi menuju insan yang berguna bagi bangsa dan agama.

“Orang yang paling banyak mendapatkan ujian/cobaan (di jalan Allah Ta’ala) adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan), (setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat/lemahnya) agama (iman)nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Ta’ala) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikitpun)” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah)

Banyak cobaan dari perjuangan di BAQI ini, adalah mereka yang mampu meluangkan waktunya untuk mengajari sahabat dan juga adik kelasnya, secara suka rela dan iklas. Lalu  mereka Mendapatkan Hujatan dari adik kelasnya, "kenapa harus ada TES BAQI??" sambil mengeluarkan muka masamnya. Tapi BAQI dengan tenangnya membalas dengan senyuman. Lebih dari hujatan yang seperti itu, bahkan ada yang sampai mengeluarkan bahasa binatang kaki empat yang huruf akhir nya "...NG" lalu dengan tenang BAQI menanggapinya tanpa membalas dengan cercaan kembali. Karena BAQI tahu, itu adalah bagian dari Cobaan di jalan perjuangan ini, lalu masihkah ada yang mempertanyakan dan meragukan perjuangan BAQI??.
gambar kondisi waktu mengajar bimbingan BAQI

gambar pengajar bimbingan BAQI akhwat

Saat orang lain bersantai di rumahnya, orang BAQI justru memikirkan bagaimana adik kelasnya agar mau belajar Al-Qur'an, bagaimana adik kelas bisa membaca Al-Qur'an dengan tahsin yang baik, bukan hanya memikirkan saja, tetapi setiap sabtu dan ahad dengan iklasnya para pengajar itu datang untuk mengajari adik-adik tingkatnya. SABTU dan AHAD selama bertahun-tahun pengajar dan pengrus BAQI SODAKOHKAN untuk mengajari adik-adik tingkatnya yang belum bisa membaca Al-Qur'an dengan tahsin yang benar. Karena mereka tahu hakikat hidup adalah untuk bermanfaat bagi orang lain. walaupun hujatan, cacian, makian dan cobaan menghadang, namun BAQI adalah BAQI yang akan selalu tersenyum dan iklas menerima itu semua, karena perjuangan ini hanya untuk ALLOH bukan untuk di sanjung oleh manusia. 

 “Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim  )

 wallohualam bissoab....

kurang lebihnya mohon maaf.

Comments :

1
Mubarak mengatakan... on 

Mantap.... Istamir yaa akhi....
Bissmillah... biidznillah... InsyaAllah,,,

Posting Komentar